Kamis, 26 April 2012

Freeganism


Teringat salah satu acara televisi yang kutonton waktu masih di rumah, waktu liburan puasa lalu. Acara tv berjudul The Outsiders yang hanya bisa ditonton lewat saluran tv kabel industry rumahan. Hehe..
Membahas tentang salah satu permasalahan sosial unik. Freeganisme…
WHAT IS FREEGANISM??
Sebenarnya search aja di google. Banyak yang membahas tentang ini. Tapi, bahasa mudahnya menurutku freeganisme itu adalah semacam prinsip dimana orang-orangnya bertekad bahwa mereka tidak ingin menambah jumlah sampah yang ada di dunia ini. Yang seperti ini sih sebenarnya sudah biasa. Banyak orang yang memiliki semangat 3R (reduce, reuse, recycle) yang berinisiatif dengan berbagai macam cara demi mengurangi sampah. Hanya saja, cara yang dilakukan kaum freegan (sebutan orang-orang yang berprinsip freeganisme) untuk mengurangi sampah ini termasuk tidak biasa bahkan tergolong ekstrim. Mereka memungut dan memilah sisa-sisa makanan atau perkakas apapun yang ada di bak sampah untuk dikonsumsi dan digunakan kembali.
Sebenarnya, yang begini sih sudah sangat banyak di Indonesia. Bedanya, kalau di Indonesia masyarakat tak mampu melakukan hal ini karena tuntutan hidup dan terpaksa, sedangkan kalau di luar negeri kaum freegan melakukan hal ini karena prinsip dan dengan sukarela.. Mereka justru merasa memiliki tanggung jawab untuk melakukan hal ini.. Entahlah.. aneh.
Ambil salah satu contoh. Yang kutonton di tv itu menampilkan kehidupan sepasang kaum freegan yang ada di Australia. Sepasang suami-istri lansia yang sudah tidak bekerja. Pengangguran di Australia pun tergolong orang kaya kalau ada di Indonesia. Begitupun mereka. Pasutri itu tetap mendapat tunjangan dari pemerintah setempat dan kupikir kehidupan mereka tergolong sangat memadai. Tapi, lihat apa yang mereka lakukan..             Setiap hari setelah jam tutup pertokoan, mereka selalu mendatangi toko-toko swalayan, namun bukan untuk berbelanja melainkan untuk mengorek-ngorek seisi bak sampah besar yang ada di swalayan tersebut. Masih mending kalau yang mereka ambil itu hanya berupa perkakas atau barang-barang plastik atau semacamnya. Masalahnya mereka juga mengambil bahan-bahan makanan seperti buah, sayur, daging, dan bahan lain yang sudah dihinggapi lalat-lalat untuk dikonsumsi kembali. Aaaaaah, betapa anehnya..
Yang paling membuatku terkejut, ternyata mereka tidak mengonsumsi “makanan sampah” itu sendirian. Pesta barberque.. itu adalah kebiasaan orang-orang barat yang sudah menjadi tradisi. Setiap akhir pekan, pasutri lansia itupun juga melakukannya. Mereka mengundang kolega, sahabat, ataupun orang-orang terdekat untuk turut serta menikmati pesta itu. Daging barberque yang dipanggang di atas bara api itu terlihat sangat lezat dan begitu segar. Orang-orang menikmatinya dengan sukacita..
Hehehehe.. Seandainya mereka tahu asal daging yang mereka makan itu darimana. Ckckckck, kasihan sekali.. Pasutri lansia itu tidak pernah memberitahu jati diri mereka sebagai kaum freegan. Dan anehnya, meski sudah sekian lama mereka mengonsumsi “makanan sampah”, mereka terlihat sehat-sehat saja. :p
Hmmmmm, entah ini salah satu bentuk frustasi segelintir orang akan semakin banyaknya sampah atau bagaimana.. Tapi nggak perlu segitunya juga kaliii. Dia menciptakan otak untuk berpikir dan Dia juga menciptakan tanaman serta hewan yang dapat kita konsumsi dengan layak. Makanan yang baik akan meningkatkan nutrisi otak untuk kecerdasan berpikir. Pikiran yang baik tentunya dapat digunakan untuk mencari solusi yang baik pula… Ok. Jadi, yang wajar-wajar saja lah….. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar